Yang terbungkus kabut
Langkahmu kunangkunang
Diantara kegelapan yang mengepung malam
Aku pun melepasmu tanpa kepak elang
Tanpa lolongan anjing di kejauhan
(Acep Zamzam Noor, 2003)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saat membaca sajak dan mendengarkan musikalisasinya, teman-teman akan merasakan perpisahan yang hening dan sunyi. Saya, pribadi, meyakini bahwa hidup itu penuh paradoks. Hal yang kosong sejatinya penuh, hal yang diam sejatinya gaduh. Oleh sebab itu, hening pun adalah riuh. Perpisahan yang hening dan sunyi --yang ditawarkan penyair ini-- sejatinya perpisahan yang paling memilukan.
Silakan mengapresiasi!
Silakan mengapresiasi!
0 komentar:
Posting Komentar