Untuk Sahabatku,
Mirani Novenka
Membaca namamu, tiba-tiba aku ingat salah satu buku
Budhi Dharma berjudul "Olenka". Ah, "Novenka" dan
"Olenka" punya rima yang cantik rupanya. Bukan kebetulan pula kedua
nama itu berdekatan rima. Kau, adalah pembaca Budhi Dharma yang
sungguh-sungguh. Baru saja aku mencoba membaca Olenka, kau bilang kau sudah
membaca Rafilus dan Kritikus Ardinan. Sungguh takjub aku dibuatnya.
**
Baru kubaca pesan singkatmu beberapa saat lalu. Kau
bilang, rindu sekali berdiskusi berdua. Aku pun sungguh rindu bertemu dan bertukar
isi kepala kita. Kujanjikan saja sebuah pertemuan di Jatinangor, di
Perpustakaan Batu Api, tepatnya. Kata Bang anton bulan Februari atau Maret
nanti, Eka Kurniawan akan datang. Penulis favoritmu itu akan membedah bukunya
di Jatinangor. Semoga kita bisa bersama-sama hadir di sana lalu berbincang
banyak hal setelah acara itu selesai. Aku masih ingin berbincang tentang
penulis-penulis perempuan atau sosok perempuan dalam sejumlah tulisan. Kita
selalu tertarik membahas cara perempuan ditampilkan dalam sebuah wacana, bukan?
Di selasar timur kala itu, perbincangan kita pun mengular tentang perempuan,
sastra, dan dunia namun kemudian menggantung disela azan. Barangkali kita bisa
meneruskan lagi percakapan itu saat berjumpa. Kau bilang sedang membaca jurnal
perempuan. Kebetulan, aku pun sudah membaca beberapa. Senang sekali rasanya
jika kita bisa saling tukar pengetahuan atas suatu bacaan. Ah, aku selalu
senang berbincang dengan kawan-kawan yang gemar membaca. Sepertimu.
**
Satu hal yang masih membekas dalam ingatanku, kau
adalah seseorang yang jatuh cinta pada aroma, rasa, dan nilai secangkir
kopi. Tampaknya, kau paling tahu mana kopi yang nikmat disantap saat bumi
diguyur hujan dan juga kesepian. Separuh waktumu di bangku kuliah adalah juga
untuk kopi, bukan? Tugas akhirmu kala itu lalu cita-citamu setelah usai kuliah
adalah kopi. Sungguh, aku ingin kita lekas bertemu dan membedah banyak hal.
Buku-buku di Batu Api, wacana-wacana, juga secangkir kopi racikanmu.
Mari bertemu.
Cicalengka, 21 Februari 2016
3 komentar:
Membaca, menulis, ketemuan. Berelasi dengan kopi.. Di Jatinangor, ada yg bikin penasaran. "Coffee Bike"
Nanati kita ketemu ya CoffeeBike. Biasa hanya melihatmu di fb or twitter doang
"CoffeeBike" sebelah mana, Om?
dia keluarnya malem di sekitar Pangdam..
Posting Komentar