16 Juni 2012

TIPS KECIL CERPEN KOMPAS (DARI PUTU FAJAR ARCANA)


Tulisan ini disarikan dari Twitter Putu Fajar Arcana (@fajar_arcana), editor Kompas Minggu dan penulis novel Gandamayu. Silakan diresapi! :)






  1. Perhatikan soal bahasa. Secara gramatika benar, mengandung kesegaran, dan diolah (bila perlu) dg unsur2 puitika yg menawan
  2. Sebaiknya bahasa jg mampu mengantarkan imajinasi pembaca kpd sesuatu di luar teks. Menggali narasi2 yg bisa memperkaya teks
  3. Terbuka thd eksplorasi berbagai pendekatan.Realis hanya salah satu dr gaya yg diperhatikan. Crt absurd atau solilokui jg dapat tempat
  4. Unsur2 spt logika, konsistensi, kecermatan, karakterisasi, dan etika penggunaan bahasa serta kejujuran sgt jadi penentu
  5. Silakan melakukan eksplorasi tema. Lebih diperhatikan crt yg menggali tema2 unik dan spesifik dg point of view yg menawan
  6. Sbaiknya kirim 1-2 cerpen dlm sebulan, tp benar2 hasil prtarungan yg dahsyat.Tak perlu over-produktif, kadang jadi miskin eksplorasi
  7. Penulis pemula tak perlu khawatir, semua dpt tempat.Editor mmbaca cerpen yg diinput ke basket kompas minggu secara berurutan sesuai antrean.
  8. Para editor kompas akan sangat terkesan pd pembukaan cerpen yg memikat, yg berhasil memancing untuk terus membacanya
  9. Tarikan yg memikat a.l ditandai dg penggunaan bhs yg segar, penuh inovasi, tidak klise, dan tentu hrs dg ejaan yg baik dan benar
  10. Tarikan pertama sangat penting bg cerpen koran, krn akan menentukan pembaca terus atau beralih ke tulisan lain
  11. Cerpen2 Kompas tak dibatasi dlm tema tertentu. Penulis dibiarkan bebas mrengkuh imajinasi dg penekanan pd originalitas
  12. Bahasa yg segar, penuh imajinasi dan inovasi, akan sangat menentukan. Editor beranggapan itulah penemuan pertama seorng penulis
  13. Cerpen Kompas tdk diarahkan untk membentuk slera trtentu. Bhw kami punya slera pribadi sdh tentu. Itulah yg diminimalisir dg kriteria cerpen kompas.
  14. Karya yg masuk nyatanya mengarah pd tema2 sputar masyarakat urban. Sdh jarang yg menggarap kampung atau desa sbgmn dulu Kuntowijoyo
  15. Yang menarik cerpen yg diterima editor sbgian besar cerpen2 solilokui, tokoh2 yg lbh banyak berkisah ttg jiwa dalmnya sendiri
  16. Solilokui bs dibaca sbg makin minimnya persentuhan sosial antarmanusia, shg potensi2 cerita hanya digali brdasarkan persepsi personal
  17. Itu pulalah sebabnya cerpen2 kontemporer spt "antiplot". Jarang kita temui cerpen2 dg plot kuat spt karya Umar Kayam atau Hamsad R
  18. Nah kira2 itulah tips kecil yg bisa jd patokan seblm menulis dan mngirim cerpen ke Kompas. Sila keopini@kompas.com cc can@kompas.com



7 komentar:

Unknown mengatakan...

Keren!

affanibnu mengatakan...

izin kopi untuk di bawa pulang.. :)

DAYEUH mengatakan...

info yg sangat bermanfaat. terima kasih! :D

Ranting Basah mengatakan...

Bagus dan manfaat sekali. Langsung bikin cerpen!

Novi Trilisiana mengatakan...

keren, makasih banyak infonya

Novi Trilisiana mengatakan...

keren, makasih banyak infonya

Anonim mengatakan...

Waaah, bagus sekali :)

Mengenai Saya

Foto saya
Perkenalkan! Saya Nurul Maria Sisilia. Seorang pengajar, penulis, dan pekerja sosial. Saya senang menulis hal menarik yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Mari berbincang!

Terjemahkan (Translate)

Rekan

Diberdayakan oleh Blogger.