Persoalan terkait perdamaian dunia memang
takhabis untuk diperbincangkan. Persoalan Palestina adalah salah satunya,
negara di Timur Tengah ini telah lama mengalami pertikaian dan okupasi. Hal
tersebut telah banyak mengetuk kepedulian warga dunia dari berbagai kalangan.
Salah satu komunitas yang mengusung solidaritas bagi Palestina adalah Kelompok
Studi Palestina (KSP) UPI.
KSP adalah komunitas
mahasiswa yang memiliki ketertarikan untuk meningkatkan wawasan mengenai
masalah Palestina
dan imbasnya terhadap peradaban dunia kini dan akan datang. Lebih jauh lagi, KSP
adalah wadah bagi mereka yang berminat memberikan kontribusi
sosial kemanusiaan bagi rakyat Palestina berupa doa, pemahaman, dan kontribusi lain yang
memungkinkan.
“Pembentukan KSP dilandasi
pemahaman bahwa seluruh permasalahan yang hari ini ada dan berpotensi akan
berlanjut,
utamanya di kalangan umat Islam di dunia, bersumber dari permasalahan Palestina dan adanya distorsi sejarah dan pemalsuan
berita yang dilakukan oleh kelompok tertentu untuk mengecoh kesadaran seluruh umat manusia. Oleh sebab itu, KSP
didirikan untuk memberikan pemahaman kepada berbagai pihak mengenai sejarah,
berita dan analisis yang objektif mengenai Palestina beserta imbasnya kepada
kehidupan sehari-hari,” tutur
Putra Sulung Baginda, dosen Pendidikan Bahasa Jerman UPI yang juga menjadi
pembina Fikriyah KSP.
“KSP pada hakikatnya
terbuka bagi siapapun dengan latar belakang apapun. Saat ini, keanggotaan KSP sendiri
hampir
mencapai 150 anggota dari 5 kampus yakni UPI, Unpad, ITB, Poltekkes dan Unjani, dan akan terus bertambah. KSP juga memiliki anggota dari kalangan
ibu-ibu dan bapak-bapak,” tambah Putra.
Keanggotaan KSP ini terbagi atas tiga kategori keanggotaan yakni
alim (anggota taklim), jundi (anggota organisasi KSP), dan tama (anggta utama KSP). Keanggotan pertama
setelah mendaftar adalah menjadi anggota
taklim atau alim. Keaktifan dalam taklim akan memberikan peluang bagi yang bersangkutan untuk mengikuti pelatihan menjadi jundi KSP, dan bila
kemudian berminat bisa lanjut menjadi tama. Anggota tama
berhak mewakili KSP untuk hadir di berbagai pertemuan nasional
dan internasional, serta menjadi pengurus KSP selanjutnya.
Komunitas yang didirikan pada bulan Januari
2011 di UPI ini rutin mengadakan taklim sedikitnya 1 kali
setiap bulan secara terbuka. Disamping itu KSP juga mengirimkan tama
untuk mengisi kajian Palestina dan permasalahan umat ke berbagai tempat. Saat ini KSP
menjalin kerjasama dengan PPM Daarut Tauhid, LDK UKDM UPI, yayasan Generasi Rabbani, dan
tengah merintis kerjasama dengan Gamais ITB, BKPRMI Cimahi, Remaja Mesjid Sukabumi, Unair
Surabaya, Unsur Cianjur, LDK Palembang dan STKIP Garut dalam menggelar beragam kajian.
Kegiatan insidental yang KSP lakukan pun
beragam. Hal tersebut diantaranya adalah
mengirimkan jundi ke tempat yang
dilanda musibah di Mentawai dan Jogjakarta. Selain itu KSP juga mengadakan pelatihan keterampilan terkait ICT,
mengendarai kedaraan, memasak, manajemen organisasi dan mengadakan rihlah
anggota..
Sebagai bentuk
solidaritas terhadap Palestina, KSP pun dianugrahi
kesempatan untuk terlibat dalam beberapa Simposium Internasional Palestina di UI sebagai pemateri dan anggota. Selain itu, KSP juga
diundang untuk menyatakan langsung solidaritas dalam bentuk materi dan moril
kepada perwakilan Palestina yang hadir ke Indonesia.
*) dimuat di Kampus Pikiran Rakyat, 6 Oktober 2011
0 komentar:
Posting Komentar