Mempelajari lebih dari satu bahasa, terutama bahasa asing, lalu
menguasainya memang tidak merugikan. Hal tersebut justru memberi banyak manfaat bagi pembelajarnya. Seseorang yang menguasai bahasa asing mampu
memeroleh banyak ilmu dari literatur berbahasa asing dan dapat berkomunikasi
dalam forum asing. Sejumlah penelitian pun mengungkapkan bahwa menggunakan lebih dari satu bahasa dalam aktivitas sehari-hari dapat
meningkatkan fungsi otak. Peningkatan itu memengaruhi kemampuan mental, seperti
fokus dalam penyerapan informasi.
Dijelaskan oleh ketua penelitian Judith Kroll
dari Pusat Pengembangan Kognitif Otak di
Pennsylvania, AS, bahwa fungsi kognitif akan dirangsang dan bekerja lebih cepat
ketika seseorang menggunakan lebih dari satu bahasa. Kecepatan itu membuat otak
bekerja lebih detail dan lebih cepat dalam
implementasinya. Selain itu, dampak positif lainnya adalah dapat melatih
pikiran seseorang dalam berkomunikasi.
"Orang-orang yang mempraktekan banyak
bahasa mungkin mengembangkan proses kognitif berbeda yang membantu mereka lebih tahan terhadap
penuaan otak dan penurunan kognisi ketika mulai tua" jabar Magai
Perquin, Peneliti dari Lembaga Riset Kesehatan di Luxembourg yang dikutip dari Healthday.
Perquin dan timnya telah melakukan
penelitian pada ratusan sukarelawan pria dan wanita yang rata-rata berusia 73
tahun. Para sukarelawan ini juga menguasai sejumlah bahasa asing. Oleh
peneliti, mereka diminta berbicara guna mengetahui sejauh mana daya ingat
sukarelawan.
Hasilnya, sukarelawan yang menguasai lebih
dari satu bahasa asing memiliki kemampuan berbicara dan daya ingat yang sangat
baik. Sebaliknya, 44 dari 230 sukarelawan yang hanya menguasai satu bahasa
asing mengalami gangguan daya ingat.
Peneliti menjelaskan sukarelawan yang
menguasai tiga atau empat bahasa terlindung dari resiko penurunan daya ingat. Kondisi
itu, menurut peneliti sangat mungkin disebabkan kebiasaan untuk selalu mengasah
daya ingat melalui pemindahan arti kosa kata dari bahasa satu ke bahasa
lainnya.
Mengenai hasil penelitiannya, Perquin
berkomentar bahwa penguasaan beberapa bahasa asing ternyata dapat melindungi
otak dari gangguan kognitif. Kendati demikian, ia belum bisa memastikan apakah
kemampuan berbahasa asing dapat menunda atau menurunkan resiko terjadinya
alzeimer.
Pengguna bahasa
jamak, multibahasawan, yang baik adalah mereka yang dapat menentukan konteks
dan koteks yang tepat dalam menuturkan bahasa. Hal tersebut dipengaruhi oleh
konsep “siapa berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, dan dengan
tujuan apa” . Oleh sebab itu, menguasai lebih dari satu bahasa pun dapat mempertajam
kemampuan sosiolinguistik seseorang.
Dari beragam manfaat
menguasai beragam bahasa di atas dapat disimpulkan bahwa menguasai beragam
bahasa dapat menjadi pilihan cerdas untuk dipelajari. Hal ini tak lantas
menafikan keberadaan bahasa ibu dan bahasa nasional sebagai pilar dasar
berbahasa. Ketiganya -bahasa ibu, bahasa nasional, dan bahasa asing- mampu
berdampingan dan menjadi sejajar perannya dalam konteks zaman gobalisasi.
0 komentar:
Posting Komentar