gambar dari sini |
dinding-dinding kamar
makin berdesak
dengan sajakyang luap dari
kepalaku
aku kian terjaga bersama ribuan kata-kata buncah
dari masa silam yang
coba kubenam
-bagai masa depan yang
kian mengejang.
bantalku laksana
kenyerian yang tertindih
ingatan panjang
tentang usia yang
ringkih dan letih dan pedih.
kini kantuk pun adalah
ketakutan
yang mabuk
pada
janji-janji yang lupa kutepati
pun pada hatihati yang
kusakiti
rebahlah aku
dengan segenap napas
yang lelah
seperti jiwa tak
berumah di hari depan.
semoga masih ada sekali waktu,
Kesempatan mengecup lagi ubun-ubunku
lalu berkata, “pagi
ini aku milikmu”
oh, waktu
malam ini kumatikan lampu
sebelum berangkat
tidur
kuharap esok aku mampu
menyalakannya kembali
(Juni, 2013)
0 komentar:
Posting Komentar