Kamu saja barangkali
Yang akhirnya jadi
ruang berbagi sepanjang Ganesa-Teuku Umar
saat hujan baru saja
reda menyirami Juni
Rindu pun baru merekah
di antara pohon-pohon,
rumput, dan bebungaan basah.
Ubun-ubun kita lalu menangkap
gigil cuaca bagai dingin
yang memeluk sudut kerudungku
Selepas gerimis
menjelma lagu dari ujung Dago
kukira kita mesti
berhenti dahulu di sudut waktu
sambil menelaah mimpi-mimpi yang kemarin
berjejalan di kepala
Kupilih saja kamu
Yang akhirnya jadi
kawan bicara
-saling membersamai
dan berbagi puisi. Jadi esok yang selalu kurindui.
Karena kamu saja
barangkali
yang mampu
menerjemahkan dongeng-dongeng sufi di ujung
kaca mataku.
Hujan benar-benar
telah berhenti jadi dingin di tepi cangkir kopi.
Semoga akhirnya kamu
mau jadi pintu gerbang yang terbuka
saat Sabtu tiba dan
aku terburu-buru mencari anak tangga
(Dipati Ukur, 2013)
0 komentar:
Posting Komentar