jadikanlah pertemuan
kita ibarat jembatan
yang membentang di atas sungai
menjadikan seorang
petani tua mampu
menyeberangkan doa dari satu musim ke musim selanjutnya.
membuat seorang siswa sekolah dasar berani mengarungi mimpi dari berkilometer
jarak ke jarak terjauhnya.
jadikan pertemuan
kita seperti lengking kereta
di kejauhan malam yang asing dan beku. di ujung
stasiun itu
para pedagang, perantau dan pekerja sempurna membangun cemas
kehilangan cara untuk pulang.
jadikanlah pertemuan
kita lebih sederhana dari percakapan maya
yang selalu menguap di linimasa,
membatu di dasar waktu,
menghilang di kelelahan.
gelarlah sebuah tikar di tepi
minggu. biarkan secangkir kopi,
sebaris puisi, dan sepasang mata kita saling bertukar
kabarnya sendiri. lalu kita diam mendengarkan pertemuan demi pertemuan itu
saling bertemu dan berbahagia
dengan begitu
sederhana.
(Cicalengka, 2015)
0 komentar:
Posting Komentar