17 November 2019

Di Suatu November

Dan aku hanya bisa menawarkan pelukan bagi dalamnya dukamu. Sementara tangis telah lebih dulu menganak sungai dari sudut matamu. Lukamu, segala kenangan yang mengakar hingga pangkal jantung dan cinta yang tak akan tergantikan sesiapa, sempurna membiru pagi itu.
Di titik sepilu itu, aku bersedia ada saat kau begini jatuh, saat semua pergi ini tak pernah kembali, saat semua harap dibatasi mati, saat semua kesempatan menutup dirinya sendiri.

Waktu perlahan berganti seperti seharusnya. Barangkali juga semua duka yang sama-sama kita punya.

(Dipati Ukur, 2019)  


3 komentar:

DAYEUH mengatakan...

Kamu sudah minum obat?

Nurul Maria Sisilia mengatakan...

Obat sakit hati gak ada, Dayeuh. Haha.

Nurul Maria Sisilia mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Mengenai Saya

Foto saya
Perkenalkan! Saya Nurul Maria Sisilia. Seorang pengajar, penulis, dan pekerja sosial. Saya senang menulis hal menarik yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Mari berbincang!

Terjemahkan (Translate)

Rekan

Diberdayakan oleh Blogger.