20 Februari 2012

KUPU-KUPU DI DALAM BUKU (TAUFIQ ISMAIL)







Ketika duduk di setasiun bis, di gerbong kereta api, di ruang tunggu 
praktek dokter anak, di balai desa, kulihat orang-orang di 
sekitarku duduk membaca buku, dan aku bertanya di negeri 
mana gerangan aku sekarang, 

Ketika berjalan sepanjang gang antara rak-rak panjang, di perpustakaan 
yang mengandung ratusan ribu buku dan cahaya lampunya 
terang-benderang, kulihat anak-anak muda  dan anak-anak tua 
sibuk membaca dan menuliskan catatan, dan aku bertanya di 
negeri mana gerangan aku sekarang, 

Ketika bertandang di sebuah toko, warna-warni produk yang dipajang 
terbentang,  orang-orang memborong itu barang dan mereka 
berdiri beraturan di depan tempat pembayaran, dan aku 
bertanya  di toko buku negeri mana gerangan aku sekarang,  

Ketika singgah di sebuah rumah, kulihat ada anak kecil bertanya 
tentang kupu-kupu pada mamanya, dan mamanya tak bisa 
menjawab keingin-tahuan puterinya, kemudian  katanya, 
“tunggu mama buka ensiklopedia dulu, yang tahu tentang 
kupu-kupu”, dan aku bertanya di rumah negeri mana 
gerangan aku sekarang,  

Agaknya inilah yang kita rindukan bersama, di setasiun bis dan ruang 
tunggu kereta     api negeri ini buku dibaca, di perpustakaan 
perguruan, kota dan desa buku dibaca, di tempat  penjualan 
buku laris dibeli, dan ensiklopedia yang terpajang di ruang 
tamu tidak berselimut debu karena memang dibaca.


1996





0 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Perkenalkan! Saya Nurul Maria Sisilia. Seorang pengajar, penulis, dan pekerja sosial. Saya senang menulis hal menarik yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Mari berbincang!

Terjemahkan (Translate)

Rekan

Diberdayakan oleh Blogger.