Mungkin seperti
inilah akhirnya, Kawan
Kita berpisah di
ujung senja yang muram
saat bianglala tak
lagi
meneduhi hujan.
Bayangmu pun lalu
memanjang
di bawah pendar
lampu jalan
Meninggalkan aku
yang memaku diri
menyalami jarak
Perlahan kuamini
kepergianmu dengan suka cita
sebagai awal perjumpaan yang kekal
di suatu ketika
Meski kekisah yang
kita lewati
mesti memuarakanku
di kedukaan
yang hening dan
hampa
-Lalu netas jadi air
mata
Kawan,
Gerimis mulai
membasahi jejakmu
dan akhirnya
berhasil membuat aku menjadi
seseorang yang
paling teguh
merindui jabat tanganmu
(Bandung, 2012)
4 komentar:
ana seneng baca puisinya ukh ^^ semangat berpuisi :)
Nurul, fotonya pas di Pangandaran, jadi terharu :)
Teteh seneng pas pulang dari FLP Kuningan kemarin, Nurul bilang, "Tenang Teh, kan masih ada Nurul"
Terima kasih karena kita ada untuk FLP Bandung. :)
@atika Sarah
Makasih :)
semoga bermanfaat..
@T'Sri
iya, Teh.. teteh tak akan pernah sendiri, kita tak akan pernah sendiri ^__^
Posting Komentar