11 Maret 2012

EPILOG


Mungkin seperti inilah akhirnya, Kawan
Kita berpisah di ujung senja yang muram
saat bianglala tak lagi
meneduhi hujan.
Bayangmu pun lalu memanjang
di bawah pendar lampu jalan
Meninggalkan aku yang memaku diri
menyalami jarak

Perlahan kuamini kepergianmu dengan suka cita
sebagai  awal perjumpaan yang kekal
di suatu ketika
Meski kekisah yang kita lewati
mesti memuarakanku di kedukaan
yang hening dan hampa
-Lalu netas jadi air mata

Kawan,
Gerimis mulai membasahi jejakmu
dan akhirnya berhasil membuat aku menjadi
seseorang yang paling teguh
 merindui jabat tanganmu

(Bandung, 2012)



4 komentar:

Atika Riandini mengatakan...

ana seneng baca puisinya ukh ^^ semangat berpuisi :)

Sri Al Hidayati mengatakan...

Nurul, fotonya pas di Pangandaran, jadi terharu :)
Teteh seneng pas pulang dari FLP Kuningan kemarin, Nurul bilang, "Tenang Teh, kan masih ada Nurul"
Terima kasih karena kita ada untuk FLP Bandung. :)

Nurul Maria Sisilia mengatakan...

@atika Sarah
Makasih :)
semoga bermanfaat..

Nurul Maria Sisilia mengatakan...

@T'Sri
iya, Teh.. teteh tak akan pernah sendiri, kita tak akan pernah sendiri ^__^

Mengenai Saya

Foto saya
Perkenalkan! Saya Nurul Maria Sisilia. Seorang pengajar, penulis, dan pekerja sosial. Saya senang menulis hal menarik yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Mari berbincang!

Terjemahkan (Translate)

Rekan

Diberdayakan oleh Blogger.