:jam
dengan teramat sangat aku jemu pada gaduhmu,
pada keluhmu, pada lajumu yang melulu begitu.
Inilah dosa teramat siksa yang kuderita
sejak pertama aku tercipta jadi jarum jam yang terpenjara,
bersamamu.
Aku jemu pada segalamu
jengah menyertai detakmu, kerapuhanmu, pun ketiadaan yang
menyeringai di rupa-rupa angkamu,
hampa dan kelabu.
Sungguh bosan dengan selalu dan senantiasamu,
dengan rutin dan tetapmu,
Aku jenuh membersamaimu
menjadi mulut terbuka yang dipaksa menelan kisahkisah purba,
yang tak pernah kau ubah urutan katanya
sama, tiada berbeda.
Mencintaimu, aku jemu
dengan teramat sangat aku jemu pada caramu perlakukan aku.
Maaf, maafkan
Nyatanya akulah cinta paling durhaka yang akan selalu mengiringimu.
(2011)
0 komentar:
Posting Komentar