04 Mei 2013

Hujan-Hujanan

by: @sisilia's


: Lutfi Mardiansyah

Hujan deras sedari pagi membuat semesta kuyup dan basah
Ketahuilah, saat itu malaikat tengah memercikan air surga
serupa bunga tujuh rupa
Di sana kita hibuk menari dalam tirai gerimis yang lebat dan rapat
Kaki kita berkecipak pada kubangan,
menertawakan lumpur yang bercipratan ke pakaian.
Anak-anak lain mengalungkan jimat di leher
:Sebuah lagu yang terbuat dari dingin cuaca
Tak ada yang perlu ditakutkan dari gigil dan hujan
Kisahkisah Samawi sedang menderas di ubun-ubun kita

Mari terus hujan-hujanan!
Dan pelan-pelan rasuk jadi rintik yang menyembunyikan
sebuah nyanyian
Lupakanlah riwayat payung
yang telah karam di laut kekhawatiran
Ia hanya milik orang yang ragu pada mantra kehangatan
Bukankah katamu
aroma basah sehabis hujan adalah aroma paling gaib
dan manusia hakikatnya tak pernah dewasa?

Maka marilah! Marilah kita hujan-hujanan!

(2013)

2 komentar:

Dian Handiana mengatakan...

aku hujan
tak pernah mau hujan-hujanan

Anonim mengatakan...

Waduh....hujan-hujan...BeeeeerrrrrrrRRrrrr dingin yaaahh.. Tapi ada opsi makanan yg bisa dinikmati kalo lagi musim hujan sebagaimana yg dikutip dari http://bit.ly/1m3hsxu seperti buah, sup, sayuran hijau, teh herbal, labu, dll. Yg penting jangan terlalu sering hujan-hujanan. Akibatnya bisa sakit yg bakal nganggu kegiatan & rutinitas nantinya.

Mengenai Saya

Foto saya
Perkenalkan! Saya Nurul Maria Sisilia. Seorang pengajar, penulis, dan pekerja sosial. Saya senang menulis hal menarik yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Mari berbincang!

Terjemahkan (Translate)

Rekan

Diberdayakan oleh Blogger.