15 Februari 2019

Hanya Bersenang-Senang

"Judul macam apa ini?".
"Apa maksud tulisan ini?"
"Apa ideologi di balik judul ini?"
Haha. Tenang pemirsa bumi datar dan bumi bulat yang budiman. Saya tidak sedang mengampampanyekan hedonisme. Cinta dunia tanpa takut akhirat. Bukan, bukan. Ini adalah tulisan yang idenya saya dapatkan saat saya bersama rekan-rekan guru di SMP Djuantika menjadi peserta lomba Olimpiade Guru Nasional tingkat kabupaten pada tanggal 9 Februari 2019 lalu. Sebuah kegiatan yang baru pertama kali saya ikuti sejak menjadi pengajar sekolah menengah. 

Sekira akhir Januari pengumuman tentang akan diselenggarakannya olimpiade guru sudah disampaikan Pak Kepala Sekolah Agus akmaludin. Guru-guru di sekolah kami pun didata. Harapannya, sekolah kami bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu. Alhamdulillah didapatlah lima nama guru mewakili mata pelajaran yang menjadi bidang olimpiade. Lima guru tersebut yaitu saya untuk pelajaran Bahasa Indonesia, Pak Fikri untuk pelajaran Bahasa Inggris, Pak Fauzi untuk pelajaran Matematika, Pak somantri untuk pelajaran IPA, dan Pak Agus untuk pelajaran IPS. Kami belum tahu tanggal pasti diadakannya olimpiade tersebut. Ternyata, tepat tanggal 6 Februari, diumumkan bahwa olimpiade diadakan tanggal 9 Februari. Tepatnya, tiga hari lagi! Dari situ, kami tidak berharap apa-apa selain melakukan yang terbaik sebisa kami. 

Spanduk penyambutan peserta OGN

Saya sendiri, akhirnya, menganggap ajang itu sebagai ajang silaturahmi karena saya akan bertemu guru senior saat SMP. Hal lain adalah karena saya menganggapnya sebagai ajang untuk bersenang-sennag. Maksudnya, saya tidak membebani diri saya dengan target apapun. So nothing to lose! Saya anggap saya sedang ikut Kuis Siapa Berani, Kuis Rangking Satu, atau Kuis Who Wants To Be a Millionaire. 

Perlu ditekankan bahwa saya tidak sedang menyepelekan ajang ini. Saya tidak mengabaikan langkah bernama usaha. Ya, saya paham bahwa usaha tak pernah mengkhianati hasil. Oleh sebab itu saya pun berupaya . Saya membaca materi dan mencoba mengerjakan contoh soal di internet. Namun demikian, saya sekali lagi tidak menganggapnya sebagai beban. Semua dilakukan atas dasar senang. Saya menempatkan diri saya sebagai seseorang yang sedang bersenang-senang. Saya sedang bersenang-senang dengan mempelajari materi Bahasa Indonesia lagi, saya sedang bersenang-senang dengan mengerjakan soal olimpiade, saya sedang bersenang-senang di arena kompetisi. Karena memang untuk bersenang-senang, saya juga tak memasang target berarti. Yang penting, saya mengerjakannnya dengan hati yang riang. 

Ternyata, saya rasa, sikap tersebut membuat saya menjadi sangat jauh lebih lega dan lepas. Tak ada tekanan berarti saat menjalankannya. 

Saya jadi berpikir panjang setelahnya. Apakah selama ini saya menempatkan ambisi atas sebuah hasil di atas segala-galanya? Lebih jauh daripada menikmati proses yang sesungguhnya lebih menantang itu? Atau, saya selalu terjebak dengan ranjau kehidupan bernama persaingan? 

Saya pun paham akhirnya bahwa menaruh harapan yang terlampau besar kepada hal-hal di luar diri kita tak selalu membuat kita tenteram. Misalnya, harapan besar untuk selalu menang dalam hal apapun di dunia. Hal itu, saya kira, justru membuat saya berlari begitu jauh ke depan namun begitu jauh pula  meninggalkan diri saya sendiri. Hal tersebut tidaklah menenangkan pada akhirnya.Oleh sebab itu, kini saya sedang mencoba melakukan dan menekuni banyak hal yang memang saya gemari tanpa menaruh harapan yang terlampau besar atasnya. Saya sedang benar-benar berusaha menikmati apapun yang sedang saya jalankan. 

Saya menulis di blog ini, misalnya. Saya bersyukur kamu membacanya lalu ikut bercerita pada saya. Namun demikian, jika hal itu tidak terjadi, saya akan tetap baik-baik saja. :)


Tim OGN ceria dan bahagia.
Ka-ki: Pak fikri, saya, Pak Fauzi, Pak Agus. Minus Pak Somantri.

0 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Perkenalkan! Saya Nurul Maria Sisilia. Seorang pengajar, penulis, dan pekerja sosial. Saya senang menulis hal menarik yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Mari berbincang!

Terjemahkan (Translate)

Rekan

Diberdayakan oleh Blogger.