02 Juli 2019

Sebuah Catatan Tentang Catatan Kamis


"Dimulai cerita yang berputar dengan cepatnya. Permukaan tanah berubah merah. Seluruh bumi menjadi surga yang kosong…" (Digimon 2) 


*Kenapa pembukaannya harus begitu ya? :D

Tulisan ini tidak akan menceritakan kisah Digimon tentu saja. Lagu itu tiba-tiba muncul karena awal lirik yang cukup representatif. Hehe. Saya ingin sedikit bercerita tentang blog ini. Usianya sudah hampir 10 tahun ternyata, tepatnya Oktober nanti! Wiih…

Alkisah... 
Saya mulai mengenal dunia kepenulisan secara berjamaah di tahun 2009. Berjamaah? Ya, sebelumnya saya memang sudah senang menulis sejak SD (bagian ini ingin saya ceritakan nanti). Saat menginjak bangku kuliah, tepatnya Oktober 2009, saya menemukan FLP Bandung dan mulai belajar menulis bersama kawan-kawan yang lain di sana. NAH! Tepat di tahun itu pulalah saya mulai menulis di blog. Awalnya, blog ini memang ditujukan untuk mencatat semua materi yang saya dapat dari agenda diskusi mingguan FLP Bandung di selasar Masjid Salman ITB bernama Kamisan. Diskusi itu sangat penting sebab isinya sangat bergizi bagi saya yang awam dan bagaikan bubuk Kinderjoy itu. Sayang bila tidak dituliskan, pikir saya. Jadilah blog ini saya beri nama "Catatan Kamis" yang artinya kurang lebih catatan yang dibuat sebagai tulisan reflektif sehabis Kamisan FLP Bandung. 

Perjalanan blog ini
Lama-kelamaan ternyata kisahnya tidak lagi berlangsung sama. Si manusia fana ini menyerah juga diserang kemalasan. Alhasil, blog tidak pernah lagi diperbaharui sehabis Kamisan. Isinya pun tidak menentu. Semangat menulis pun timbul-tenggelam (lebih banyak tenggelam). Haha.

Blog ini kebanyakan memuat puisi-puisi saya, memang. Terlebih di rentang tahun 2012. Periode sangat galau? Ah, bukan. Periode sangat produktif, sih :D. Setelah beberapa puisi saya dimuat di Pikiran Rakyat, saya jadi punya semangat lebih untuk menulis puisi lagi. Demikian (sebuah pembenaran). Selanjutnya, tahun 2014-2015, tulisan di blog mulai diisi dengan cerita mengajar saya di pelosok Cicalengka serta pertemuan dengan teman-teman di Unpad. Tahun 2017 saya tertarik membuat jurnal karena terdorong membaca blog Bung Irfan Ilmy. Tahun 2018 (dan tahun 2016) saya sama sekali tidak menulis! Haha. Baru di awal 2019, rekan saya Dyah juga kawan-kawan lain menulis lagi. Di tahun 2019 ini saya menemukan beberapa kawan yang memulai kembali menulis di blog bahkan ada beberapa yang juga membuat Podcast. Saya memang tak bisa sejauh itu, tapi intinya, saya tidak sendiri saat ingin kembali memulai! Bahagianya~

Dari rentang waktu ini diketahui bahwa saya sudah berjalan cukup jauh dengan berbagai hal di kepala walaupun dengan langkah yang kadang tersendat. Merenungkan sebuah perjalanan ternyata sedemikian mengharukan, ya? :')

Catatan kecil untuk Catatan Kamis di 2019
Catatan Kamis harus terus ada sebab blog ini ibarat penanda bahwa saya berkembang; pemikiran maupun jiwa. Tulisan-tulisan terdahulu tidak akan saya hapus biar kawan-kawan tahu bahwa saya saat ini adalah buah perjalanan saya dari masa silam juga. Saya terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Tulisan saya di zaman dulu itu adalah saksinya. Agar tahu bahwa saya pernah demikian 4lay dan sangat g4lau di tahun-tahun tertentu. Hihi. Agar tahu pula bahwa semakin hari saya pun semakin berupaya berdamai dengan banyak hal dalam hidup. :)

Pertengahan tahun ini, saya sedang mencoba menikmati masa "jeda" di gua (saya ceritakan di sini). Di masa itu, rasanya saya bisa memanfaatkan waktu dengan mengelola kembali blog ini. Saya ingin bercerita lebih jujur dan apa adanya. Lebih tulus, ikhlas , dan waras. Artinya, benar-benar menulis untuk kedamaian pikiran dan batin sendiri. Saya tidak akan memaksa diri saya untuk selalu menulis jika memang tidak ada yang bisa saya tuliskan hari itu tapi saya tidak akan berhenti menulis. Begitu kira-kira. Saya ingin semuanya menjadi lebih sederhana namun punya makna setidaknya bagi saya.  

Terdapat beberapa rencana yang saya buat untuk blog ini. Salah satunya, saya ingin mengembalikan jiwa sang blog dengan menulis teratur dan memostingnya di hari Kamis biar sesuai namanya. Bagus jika ternyata di hari selain Kamis pun saya punya tenaga untuk menulis dan memublikasikannya. Hehe. Oleh sebab itu, ada beberapa rubrik yang ingin saya kelola dengan perlakuan berbeda. 

  • Coffee Talk. Dulu saya beri nama Girl Talk karena rata-rata isinya tentang percakapan antarperempuan. Tetapi kemudian, tokoh berkembang dan bertambah. Tidak hanya tokoh perempuan  tetapi juga laki-laki. Maka, saya ganti mejadi coffee talk biar jadi ibarat obrolan melepas penat di sebuah meja di kedai kopi, santai tapi bermakna. Isinya seperti potongan cerita tokoh-tokoh pada seseorang bernama Sisil. Ya, katakanlah itu saya dan orang-orang yang curhat pada saya #eaa. Rata-rata kisahnya tentang problematika millenials di usia 30. (Hei, saya tertarik meneliti milenial. Menarik dibahas dari sudut pandang kajian budaya. Mau diskusi? #OOT)
  • Senandika. Sebenarnya ini adalah kelanjutan dari kegiatan #30haribercerita di awal 2019. Saya merasa #30haribercerita tahun 2019 ini adalah momen yang berbeda sebab saya sepenuhnya menulis dengan jujur. Tak semata menulis karena ingn diapresiasi para peserta apalagi mengharapkan akan di-posting ulang oleh admin. Haha. Mindfully writing, barangkali. Ternyata, hal itu menenteramkan! Saya ingin menulis dengan gaya serupa di sini.
  • Ulasan. Ya, isinya ulasan film, tempat, buku, kegiatan literasi. Hal-hal yang saya lihat, dengar, pikirkan dengan serius . #haissh
  • Puisi . Oh tentu saja ini harus ada. FLP seakan membentuk saya untuk tetap di jalur ini. Saya pun menerimanya sebagai satu identitas. Semoga tak hilang identitas itu sebab ternyata makin hari kata-kata saya makin tumpul akibat jarang diasah. Duh.

Ini jadwalnya kapan saja? Di hari Kamis pekan berapa? Oh maaf sekali pemirsa yang budiman. Saya akan posting sesuka saya. Kapan pun saya dapat ilham tentang empat rubrik ini, akan lekas saya posting. Menyebalkan bukan? :D *siap digetok segepok uang monopoli.
Tapi intinya, saya akan mengupayakan satu dari empat rubrik ini selalu ada di hari Kamis walaupun tidak menutup kemungkinan tulisan lain pun muncul di hari lain. 

Ya, pelan-pelan saja. Doakan semoga semua berjalan dengan baik meski perlahan. Itu dia! Berjalan dengan baik. Jika dijalankan dengan penuh kebaikan maka beragam kebaikan akan datang. Semoga.

Demikianlah.
Saya, si pejalan lambat yang baik, ingin menutup catatan dengan lanjutan soundtrack Digimon tadi supaya kawan-kawan pembaca riang gembira. Mari bernyanyi bersama!


"Ayo bangkitlah pahlawan yang ada dalam diriku. Jangan sampai kau menyerah untuk mencapai impian. Ayo tetap bersemangat walau debar bakar dada. Kembalikan pada kami, hari esok yang terlupakan.." 


Sampai jumpa hari Kamis! :)

1 komentar:

diyday mengatakan...

Mari menjadi kupu yang sehat terbawa angin berkilau!

Mengenai Saya

Foto saya
Perkenalkan! Saya Nurul Maria Sisilia. Seorang pengajar, penulis, dan pekerja sosial. Saya senang menulis hal menarik yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Mari berbincang!

Terjemahkan (Translate)

Rekan

Diberdayakan oleh Blogger.