17 Juli 2019

Selambat Kura-Kura

Bukit Candi, Cicalengka

Lantas, dalam hidupmu, saat yang lain melaju lebih cepat darimu kau kira hal itu baik buatmu? Katamu, mereka adalah sekawanan kelinci dan kau kura-kura di sebuah lajur yang panjang. Katamu, kamu merasa berjalan begitu lambat dari sekitar. Katamu lagi, kamu merasa begitu tertinggal dan tak mampu mengejar. Di titik tertentu, kamu lalu merasa tak berarti sebab tak bisa ada di lintasan yang sama. Sebentar, apa kau pernah merasa bahwa langkahmu itu sudah pas buatmu? Apa kau pernah sedikit saja berbincang dengan langkahmu sendiri tentang telah begitu jauh kau melaju meski perlahan? Tarik napas dulu...

Di hidupmu kini, saat kau berjalan pelan, bukankah kamu justru bisa menikmati segala hal yang hadir di dirimu? Ah, semoga kamu tidak lupa bahwa langkahmu yang pelan itu membuatmu mampu menghargai kemampuanmu sendiri, mencintai kekurangan dan ketidaksempurnaanmu, juga mampu memberi waktu untuk memahami dirimu sendiri. Semoga kamu tidak pula lupa bahwa jalan hidupmu yang lambat itu menawarkanmu waktu agar kamu berlaku lebih tenang dan sabar. Waktu agar kamu bisa tulus ikhlas menerima beragam kenyataan yang datang silih berganti, menerima orang-orang yang hadir lalu pergi, juga menerima suka duka dengan hati terbuka.

Pertengahan tahun ini, semoga kamu tidak lupa bahwa kamu telah tumbuh menjadi diri yang lebih baik dari waktu ke waktu. Semoga kamu percaya bahwa Tuhan Mahabaik dengan segala skenario hidup buatmu. Semoga pelan-pelan kamu paham bahwa kamu akan terus berbuat baik meski tak semua niat baik akan diterima dengan baik oleh orang sekitarmu. Perlahan kamu mengerti bahwa kebaikan akan terus menyertaimu dengan atau tanpa kau sadari. 

Pelan-pelan, semoga kamu pun mengerti bahwa tak apa jika kau sembuh begitu lama setelah terluka. Tak apa jika kau merasa berdiri begitu lambat setelah rubuh. Tak apa jika kau berjalan begitu pelan setelah cidera.

Di perjalananmu kini, kuharap kamu perlahan menerima diri jadi si kura-kura lambat yang berjalan pelan menempuh hidup. Kuharap kamu akan tetap berjalan dan memutuskan untuk tidak berhenti dahulu. Semoga kamu perlahan paham bahwa kamu punya garis start dan finish dari Tuhan yang tentu berbeda dari yang lain. Ah, sungguh kamu begitu hebat dengan lajumu sendiri -yang perlahan-lahan itu.

Terakhir. Aku harap, perlahan kamu akan meyakini bahwa tahun-tahun duka itu akan berlalu dan kamu sungguh pantas bahagia setelahnya. Sangat pantas.

Ah iya! Tak apa kamu selambat kura-kura, tapi ingat bahwa kamu bukan kura-kura biasa. Kamu adalah kura-kura ninja! :D


Teenage Mutant Ninja Turtles alias Kura-Kura Ninja


1 komentar:

Aang mengatakan...

Tulisannya dibuat buku dong Kak. :)

Mengenai Saya

Foto saya
Perkenalkan! Saya Nurul Maria Sisilia. Seorang pengajar, penulis, dan pekerja sosial. Saya senang menulis hal menarik yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Mari berbincang!

Terjemahkan (Translate)

Rekan

Diberdayakan oleh Blogger.